WAHANAINFO.COM-Presiden RI Joko Widodo mengatakan, perang di Ukraina telah menciptakan tragedi kemanusaian dan mengakibatkan perekonomian dunia memburuk. Karena itu, dia menyerukan supaya perang segera dihentikan. Hal ini disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-AS, yang berlangusng di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, Jumat (13/5/2022).
Dampak buruk dalam bidang perekonomian akibat perang dimaksud antara lain, kenaikan harga pangan dan energi, serta terjadinya inflasi. Kondisi ini menurutnya angat memperburuk perekonomian dan memperlambat pencapaian SDGs di negara berkembang dan kurang berkembang.
“Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi Covid-19, dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka,” ujar Presiden Jokowi, sebagaimana dilansir dari situs resmi Kemensetneg RI, Selasa (17/5/2022).
Lebih lanjut, Presiden mengatakan bahwa perang di Ukraina telah melemahkan multilateralisme dan berpotensi memecah belah hubungan antar negara. Dia menekankan, perang tidak memberikan keuntungan terhadap pihak mana pun. Sebab itu, tidak ada pilihan lain kecuali menghentikan perang.
“Setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud,” tegas Presiden.
Dalam KTT Khusus yang dihadiri oleh Presiden Joe Biden dan juga pemimpin negara-negara ASEAN tersebut, Presiden Jokowi menyambut baik inisiatif Amerika melalui Indo Pacific Economic Framework (IPEF).
“Tentu kerja sama di bawah IPEF harus inklusif. Saya harapkan sinergi antara IPEF dengan pelaksanaan prioritas kerjasama di AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific),” ucap Presiden Jokowi. (*)
Editor : Candra Malau