SIMALUNGUN – Foto Ketua KPU Simalungun Johan Septian dan dua orang anggota Martua Hutapea dan Faisal Hamzah viral di media sosial facebok. Mereka dicecar hujatan oleh netizen karena mengenakan Sortali (petutup kepala pria) yang diketahui adalah aksesoris Batak Toba.
Agus Erdiaman Purba, yang diketahui sebagai pencipta lagu Simalungun berjudul “Sipukkah Huta”, mengkritik ketiga komisioner KPU Simalungun itu melalui akun pribadi facebooknya.
“Mereka adalah Pejabat KPU Kab Simalungun. Pada pertemuan Kedinasan harusnya pakaian adat Simalungun (Kearifan lokal) yang dikenakan. Tapi mereka mengabaikan itu. Ini pelanggaran etika, colek DKPP,” ujar Erdiaman.
Postingan ini pun mendapat banyak tanggapan komentar dari netizen yang mayoritas mengkritisi tindakan para pimpinan KPU Simalungun itu.
Sementara, Gullit Saragih, yang dikenal sebagai tokoh pemuda Simalungun juga menyampaikan kritikan atas foto tersebut.
“Komisioner KPU Simalungun. Senyuman kalian sangat mempesona. Kegagahan kalian sangat menggiurkan. Gaya kalian sangat menantang. Sampai bertemu kembali di Simalungun. Semoga kalian selamat di perjalanan menuju ke Tanoh Habonaron Do Bona,” tulis Gullit dengan menyertakan foto ketiganya mengenakan Sortali.
Postingan Gullit juga menuai banyak tanggapan dan hujatan dari netizen. Atas banyaknya respon tersebut, Gullit pun membuat komentar yang menyatakan akan menggelar unjukrasa di kantor KPU Simalungun.
“Terimakasih atas respon para senior dan juga kawan-kawan. Kita akan turun kejalan untuk mengutuk keras atas penistaan yg mereka lakukan. Alasan mereka ini sudah perintah dari KPU Sumut,” sebutnya.
Sementara Bulan Parsadaan Damanik, selaku advokat dan tokoh muda Simalungun berkomentar santai namun meninggalkan pesan yang cukup mendalam.
“Beginilah menciptakan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat. Tolonglah saling menghormati. Kalian itu pejabat publik loh. Kan sudah diambil sumpah janji jabatannya. Laksanakanlah dengan sebaik-baiknya. Pakailah atribut itu sesuai undangan. Masa harus diajari lagi,” kata Bulan.
Ketua KPU Simalungun, Johan Septian yang dikonfirmasi wahanainfo.com menyatakan bahwa mereka sangat menghargai kearifan budaya Simalungun.
“Maaf pak. Tentu kita sangat menghargai kearifan budaya di Simalungun.
Namun foto itu menggunakan dress code untuk seluruh peserta konsolnas (Konsolidasi Nasional) dari Sumut,” ujarnya.
Dia menjelaskan, bahwa sesuai surat undangan KPU RI dalam kegiatan Konsolnas bahwa setiap peserta mengenakan penutup kepala yang jenisnya ditentukan oleh KPU Propinsi masing-masing. Atas dasar surat itu, KPU Sumatera Utara memberikan arahan agar seluruh KPU Kabupaten/Kota se Sumatera Utara diseragamkan untuk menggunakan Sortali.
“Kita diseragamkan oleh KPU Propinsi. Sama dengan 32 Kabupaten/Kota lainnya,” kata Johan.
Johan juga menyampaikan bahwa mereka selama ini bangga dengan kearifan lokal budaya Simalungun yang diwujudkan melalui jingle pilkada yang kental dengan aransemen musik Simalungun.
“Dan dalam acara-acara khusus kami juga mengenakan pakaian adat Simalungun pak,” pungkas Ketua KPU Simalungun menjawab pertanyaan wartawan. (Romora/Jos)