Medan – Gerakan Membangun Generasi Muda Indonesia buka suara terkait Pilgubsu 2024 dimana Edy Rahmayadi yang telah resmi diusung oleh PDI Perjuangan akan maju menghadapi Bobby Nasution yang merupakan Menantu Presiden Jokowi yang sudah mendapat dukungan dari 7 partai politik,
“Ini bukan soal Edy lawan Bobby tapi Edy melawan kekuasaan politik oligarki, oleh karena itu anak muda Sumut sebagai generasi penerus bangsa dan kaum pelopor perubahan tidak boleh tinggal diam, apalagi hanya jadi penonton saja, kita para kaum muda Sumut harus berani mencatatkan kesejarahan kita sendiri, sebagai soko guru revolusi anak muda Sumut harus berani mengambil sikap tegas dengan menolak politik dinasti dan oligarki kekuasaan dengan mendukung dan memenangkan Bapak Edy Rahmayadi dalam Pilgubsu tanggal 27 Nopember 2024 nanti, sebab suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju kita tidak bisa dipungkiri bahwa Bapak Edy Rahmayadi saat ini adalah merupakan simbol perlawanan terhadap kekuatan politik Dinasti yang di design oleh kekuasaan politik Oligarki di Sumut ujar Ketua Gerakan Membangun Generasi Muda Sumut, Mikha Gabriel Meliala dalam keterangannya pada selasa (13/8/2024) di Medan.
Mikha menambahkan bahwa sudah menjadi tugas dan tanggungjawab kesejarahan kita sebagai kaum muda Sumut harus berani berdiri di barisan terdepan dalam menghadang dan menghempang laju gerakan kaum oligarki yang sedang mendesign Pilgubsu untuk melahirkan politik dinasti di Sumut. Kita jangan sampai melupakan tugas dan tanggungjawab kesejarahan kita ujar tokoh muda Sumut ini mengingatkan.
Sebagai anak muda yang banyak berkecimpung di organisasi kemasyarakatan dan kegiatan kepemudaan di Sumut Mikha mempunyai Keyakinan kuat bahwa Bapak Edy Rahmayadi akan menang dalam Pertarungan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara pada November nanti.
“Saya yakin betul masyarakat Sumut sangat paham dan mengerti kalau Boby Nasution adalah Calon Gubernur yang diusung oleh kekuatan kelompok oligarki demi kepentingan politik dinasti, oleh karena itu saya sangat yakin dan percaya masyarakat Sumut adalah masyarakat yang sangat rasional dan tidak mau ditekan untuk memilih dan memenangkan Boby Nasution yang merupakan calon titipan Oligarki dan politik Dinasti di Sumut, hal ini disebabkan bahwa sebagian besar masyarakat Sumut terutama kalangan Mudanya sudah sangat sadar dan tahu betul dampak dan bahayanya politik dinasti dan oligarki kekuasaan di Negeri ini” Ungkap Mikha.
Selain itu kata Mikha, Sosok Edy bukanlah Calon kaleng-kaleng yang tidak bisa kerja, melainkan sudah berprestasi tanpa mendapat keistimewaan atau privilege dari rezim, lain hal nya dengan Boby Nasution yang justru tidak dikenal orang selain oleh karena dia menantu Presiden Jokowi, pun demikian Boby bisa menjadi Walikota Medan itu semata mata karena dukungan istana yang sangat kuat dalam pencalonan Boby pada Pilkada Kota Medan yang lalu. Dan terbukti selama Boby menjabat sebagai Walikota Medan sangat minim Prestasi. Sebut saja tata kota yang sembrautan, Banjir semakin menjadi jadi, belum lagi kasus lampu pocong yang tidak jelas rimbanya.. kira-kira kalau Boby Nasution bukan menantu Presiden Jokowi apa kasus lampu pocong bisa menguap seperti sekarang ini gak ya..? Tanya Mikha sambil tersenyum kecut ke awak media.
“Kami Melihat Kinerja Edy Rahmayadi semasa Memimpin Sumatera Utara Khususnya di bidang Pendidikan dan Ekonomi berhasil meski tidak memuaskan akan tetapi bisa dimaklumi karena dimasa kepemimpinan beliau bangsa ini terkena imbas merebaknya covid 19” Ungkap Mikha.
Mikha juga mengapresiasi langkah PDI Perjuangan yang tidak ikut-ikutan mendukung dinasti politik di Sumut dan tetap mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat,
“Ini membuktikan bahwa perlawanan terhadap Oligarki di Sumatera semakin membesar dan langkah PDI Perjuangan harus didukung oleh semua kalangan termasuk anak-anak muda” Tegas Mikha.
Mikha juga menambahkan bahwa Moment Pilgubsu Saat ini Anak muda Harus Menjadi Garda Terdepan dalam Memenangkan Edy Rahmayadi,
“Saya yakin Anak muda di Sumut akan menjadi Garda Terdepan dalam Mendukung terciptanya nilai-nilai Demokrasi yang sehat, ketimbang melanggengkan politik dinasti yang akan mengakibatkan Mundurnya nilai demokrasi disumut, dan saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat di Sumut untuk menjadikan Sumut sebagai Daerah yang sanggup menumbangkan oligarki kekuasaan di Republik ini” Pungkas Mikha. (js)