Wahanainfo | Jakarta, Ridho Alamsyah, Pengamat Demokrasi dan Politik di Nusantara Institut, menyampaikan keprihatinannya terhadap dinamika politik jelang Pilkada 2024. Dalam rilis pers ini, Ridho menyoroti isu dominasi koalisi partai-partai besar yang dapat menghambat kompetisi sehat dan adil bagi calon independen.
“Fenomena koalisi besar dalam Pilkada 2024 telah menciptakan tantangan signifikan bagi calon independen yang berkeinginan untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi ini. Partai-partai besar yang berkoalisi dalam jumlah yang berlebihan cenderung memonopoli arena politik lokal, menyisakan sedikit ruang bagi calon-calon independen untuk bertanding secara kompetitif,” ujar Ridho Alamsyah.
Lebih lanjut, Ridho menjelaskan bahwa dominasi koalisi ini bukan hanya mengancam keberagaman kandidat tetapi juga dapat menyebabkan situasi di mana pemilih terpaksa memilih antara satu-satunya calon dari koalisi besar atau memilih kotak kosong. Hal ini, menurut Ridho, merusak esensi dari demokrasi yang seharusnya memberikan pilihan yang beragam dan adil kepada masyarakat.
“Pilkada seharusnya menjadi ajang kompetisi yang sehat di mana berbagai calon dengan latar belakang dan visi yang berbeda dapat bersaing secara adil. Namun, dengan koalisi partai yang terlalu besar, kita melihat adanya potensi hilangnya kesempatan bagi calon independen untuk bersaing. Ini bukan hanya merugikan calon independen, tetapi juga pemilih yang kehilangan alternatif pilihan,” tambahnya.
Ridho Alamsyah juga mengajak semua pihak, termasuk partai politik, calon independen, dan masyarakat luas, untuk bekerja sama dalam menciptakan iklim politik yang lebih inklusif dan kompetitif. Ia menekankan pentingnya reformasi regulasi dan kebijakan yang memungkinkan calon independen memiliki peluang yang lebih baik dalam Pilkada 2024.
“Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua kandidat, tanpa terkecuali. Mari kita bersama-sama memastikan bahwa Pilkada 2024 tidak hanya menjadi ajang dominasi koalisi besar, tetapi juga menjadi ruang bagi munculnya berbagai kandidat yang mewakili kepentingan dan aspirasi masyarakat secara luas,” pungkas Ridho
Tulisan : Ridho Alamsyah pengamat Nusantara Institut