Wahanainfo.com, Simalungun – Tidak tersedia alat kesehatan berupa alat cek kolestrol menjadi modus pengutipan uang untuk mengurus Surat Keterangan Sehat (Sukes) di Puskesmas Sinasih, Desa Sinasih, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.
Pengutipan ini kemudian disinyalir masyarakat sebagai bentuk praktek Pungutan liar atau Pungli. Sebab masyarakat Sinasih meyakini bahwa mengurus Sukes sudah dilaksanakan secara gratis oleh Pemerintah.
Namun, hingga sejauh ini belum ada tindakan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Simalungun untuk menangani persoalan yang terjadi di Puskesmas Sinasih tersebut.
Dinkes Simalungun justru lempar tanggung jawab dan terkesan memberikan informasi yang simpang siur soal pengadaan alkes untuk puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Simalungun, secara khusus di Puskesmas Sinasih.
Sebelumnya, pada Selasa (25/6/2024), Rosman Saragih selaku Kabid Kesmas (Kesehatan Masyarakat), mengungkapkan bahwa pengutipan yang dilakukan pihak Puskesmas Sinasih, dilakukan untuk kebutuhan membeli alat berupa alat cek kolesteol.
Senada degan Rosman, Rohanta Saragih Selaku Kabid P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit), mengatakan hal yang sama, tidak ada pengadaan alat cek Kolestrol dari Dinkes Simalungun ke Puskesmas. Selasa (16/7/2024).
Namun Rohanta mengakui adanya penyaluran alkes di Bulan Januari Tahun 2024 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023.
Saat ditanyakan terkait jenis alkes yang disalurkan Dinkes ke puskesmas, Rohanta mengatakan bahwa alkes yang di salurkan hanya alkes untuk kebutuhan cek gula dan tidak ada alat cek kolestrol.
Terkesan ragu untuk menjawab, Rohanta kemudian mengarahkan untuk konfirmasi kepada dr. Henry Raja selaku Kabid Yankes (Pelayanan Kesehatan).
Henry tidak banyak memberi tanggapan, dirinya hanya mengarahkan untuk konfirmasi langsung ke Kepala Puskesmas (Kapus) Sinasih, dengan memberikan informasi bahwa adanya kemungkinan ‘stik’ (red: alat memasukkan sampel darah berupa strip) untuk cek kolestrol habis, terkesan membenarkan adanya alat cek kolesteol yang ikut disalurkan sebelumnya.
“Tanya puskesmas pak..karna mungkin stiknya habis atau bagaimana..” kata Henry
Hingga saat ini, Paulina Aritonang selaku Kapus Sinasih belum memberikan tanggapan, walaupun telah dihubungi secara berulang kali. (NS/Jos)