Menjadi guru tidaklah mudah. Karena profesi ini memerlukan kesabaran, kecerdasan, dan manajemen waktu yang seimbang. Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan niat Ni Luh Desy Asri Antari (27), untuk menjadi pahlawan tanpa tanda jasa.
Tidak hanya mengajar dari hati, Desy telah menunjukkan kecakapan dan prestasinya dalam menjadi guru. Awal bulan November kemarin (5/11), dirinya mendapatkan sebuah prestasi di ajang perlombaan nasional.
Ajang tersebut adalah Lomba Video Konten Guru Se-Indonesia, yang diadakan oleh Angkring Sinau Edukasi. Tidak tanggung-tanggung, Desy berhasil menyabet juara 1 dari puluhan peserta. Lalu, disusul oleh guru dari Kalsel sebagai juara 2, dan posisi ketiga dimenangkan oleh guru dari Kalteng.
“Awalnya tidak percaya diri, apalagi pengalaman menjadi konten kreator belum sempurna. Tapi, saya ingin mencoba berbagi ilmu kepada guru-guru lain, mengenai asesmen yang berhasil saya jalankan di kelas,” ujar lulusan PGSD Universitas Pendidikan Genesha, yang menyukai anak-anak itu.
Adapun tema konten yang diangkat Desy dalam videonya adalah mengenai asesmen menggunakan aplikasi Plickers. Menurutnya, penggunaan aplikasi tersebut dapat mematahkan ketakutan siswa pada ujian yang biasa dilakukan di kelas, karena ujian yang tadinya monoton berubah menjadi menyenangkan.
“Saya tidak menyangka dinobatkan menjadi juara pertama, apalagi karya guru lain begitu kreatif dan luar biasa. Ini menjadi kebanggaan sekaligus motivasi untuk terus belajar ke depannya,” ujar Desy, yang kini mengajar di SD Negeri 3 Peguyangan tersebut.
Diakhir wawancara, Desy membagikan pesan kepada guru-guru yang lain di Indonesia agar tidak pernah berhenti belajar. Dirinya berpendapat bahwa guru tidak boleh malu dalam berbagi, dan harus selalu berupaya membangun rasa kepercayaan diri. Baginya, guru adalah sosok pembuka jendela kesuksesan generasi bangsa. (Jos)